Rabu, 09 Oktober 2013

SPEEDY MASA DEPAN TELKOM


Speedy – Masa Depan Telkom
Sejalan dengan program direksi Telkom, bahwa Speedy telah menjadi salah satu produk unggulan Telkom, maka bisa dikatakan masa depan Telkom salah satunya tergantung dari kesuksesan penggelaran layanan Speedy. Tentunya hal ini harus bisa dipahami bersama oleh SDM Telkom.

Strategi pemasaran dari Speedy sendiri harus memiliki karakterisktik yang luar biasa, mengingat bahwa produk layanan Speedy adalah unggulan Telkom. Warna yang muncul dari pemasaran Speedy menjadi suatu warna baru yang berbeda dari pemasaran Telkom selama ini.

Brand image Speedy, dimunculkan sebagai suatu bagian baru bagi pembanguanan broadband network di Indonesia. Pengembangan brand dengan membangun komunitas broadband di Indonesia, diharapkan akan mampu untuk mendongkrak pemakai Speedy. Promosi yang dilakukan sebaiknya tidak mengarah pada produk layanan Speedy namun lebih diarahkan pada user Speedy, sehingga branding yang akan dibentuk lebih diarahkan pada pembangunan komunitas. Kita bisa membayangkan Speedy sebagai suatu infrastruktur bukan pada suatu layanan, sehingga apa yang akan dilewatkan oleh Speedy yang menjadi sasaran dari promosi.

Pengembangan layanan Speedy yang diarahkan menjadi pondasi utama pembangunan broadband di Indonesia, tentunya tidak bisa dihindari beberapa hal yang berkaitan dengan awareness yang ada, baik dari sisi Telkom sendiri maupun dari pelanggan Speedy. Awareness yang perlu digugah dari internal Telkom adalah bagaimana layanan Speedy bisa berjalan dengan baik, dapat ditagihkan dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat diseluruh Indonesia. Sedangkan awareness dari pelanggan Speedy adalah bagaimana Telkom bisa memasukan image Speedy kedalam mindset pemakai Speedy, entah dengan value added services, promosi pemakaian maupun usage variety.

Disisi lain masalah billing yang berkaitan dengan permasalahan yang sering muncul, perlu diantisipasi dengan segera, yang perlu disadari bahwa billing sistem sebaiknya dikembangkan secara terpadu dan dengan mudah dapat dicustomisasi mengikuti perkembangan jenis layanan yang akan muncul.

Berkaitan dengan biaya berlangganan, maka semakin murah suatu layanan belum memberikan arti sesungguhnya malahan terkadang menyebabkan pandangan bahwa produk ini cacat atau belum sempurna, oleh karena itu strategi pentarifan memang menjadi suatu hal yang cukup krusial.

Masalah penggelaran Speedy dalam kaitan masa depan Telkom memang telah direncanakan untuk mencapai kapasitas 2 juta satuan sambungan layanan, namun apakah pembangunannya akan selaras dengan rencana ? Kondisi ini perlu untuk diantisipasi dengan segera mengingat bahwa pembangunan Speedy berpacu dengan competitor yang ada, seperti Indosat yang akan membangun dengan Wireless DSL maupun XL yang akan membangun dengan konsep PicoCell WiFi Broadband. Pengembangan dari 3G operator juga dapat dianggap sebagai pesaing bagi Speedy dan kondisi ini bisa tidak diantisipasi segera, maka Speedy akan sulit untuk bersaing menarik pelanggan.

Oleh karena itu pembenahan dari Speedy sendiri masih sangat banyak dan beberapa hal utama yang dirasakan perlu untuk segera diperbaiki adalah:
  1. Masalah pembenahan infrastruktur, kendala utama dari Speedy adalah masih belum stabilnya infrastruktur yang ada, terutama dari kondisi infrastruktur IP Telkom, audit jaringan serta pembenahan secara end to end menjadi suatu program utama dalam pembangunan Speedy.
  2. Masalah standarisasi modem, sebaiknya modem bisa diberikan secara paket dengan layanan Speedy, sehingga tidak memberikan beban kepada calon pelanggan.
  3. Masalah value added services, dengan adanya Speedy berarti menjanjikan bandwidth lebar sampai kerumah-rumah, pengembangan VAS menjadi penting artinya dalam meningkatkan ARPU yang diharapkan mampu mendongkrak revenue Speedy. VAS sendiri yang diharapkan akan mampu mendongkrak revenue antara lain IPTV, Voice over Speedy, Hosting dan Home Surveillance.
  4. Masalah billing, berkaitan dengan pembangunan layanan Speedy, billing Telkom yang konvensional harus mulai berevolusi menjadi billing yang canggih mengingat billing adalah motor utama bisnis telekomunikasi. Tanpa adanya billing yang memadai akan sulit bagi Telkom untuk bersaing dengan kompetitornya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar