Minggu, 06 Oktober 2013


Awareness
Setelah branding Speedy terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah memberikan awareness pada sasaran user yang dianggap potensial sebagai pelanggan Speedy. Hal ini bisa disesuaikan dengan komunitas yang sedang dikembangkan. Seperti sekolah akan memberikan dampak kepada penjual ke rumah-rumah, mengingat dengan adanya Speedy di sekolah, otomatis pada murid akan terbiasa dengan Speedy dan komunikasi dalam pembahasan materi pembelajaran bisa diakses hanya dengan Speedy. Saat ini para orang tua bisa digugah untuk memasang Speedy di rumahnya agar anak-nya tidak tertinggal dalam pelajaran maupun sebagai monitoring kemajuan prestasi anak disekolah.

Awareness dapat dibangun dengan mediasi lain seperti promosi, namun saat ini promosi bukan lagi sebagai media untuk mengenalkan produk, tapi lebih diarahkan pada target calon pelanggan. Jingle atau kata-kata semboyan menjadi penting dalam pembuatan promosi ini. Contohnya untuk produk Sampoerna dengan ‘Tanya Kenapa’ adalah suatu cara membangkitkan awareness untuk produk A Mild. Speedy pun bisa dibuat dengan awareness yang lebih menarik, yaitu dengan penempatan akses Speedy ditiap tempat yang dianggap potensial maupun bantuan untuk sekolah-sekolah, maka kata-kata semboyan bisa menggunakan ‘Speedy Yuk….’ Yang jelas dengan awareness jelas akan meningkatkan imajinasi calon pelanggan yang memudahkan untuk pemilihan suatu layanan saat user membutuhkan.

Namun awareness sendiri bisa menjadi boomerang bagi brand yang diciptakan apabila back-room dari Speedy sendiri kurang siap atau performansi dari layanan Speedy masih kurang stabil. Hal ini bisa dianggap sebagai suatu produk yang tidak matang dan akibatnya usaha untuk awareness calon pelanggan tidak mengena dan bisa menyebabkan produk tidak laku dipasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar